Yuk Berhenti NgeHalu

Namaku Azzura Rahmawati, orang-orang sering memanggilku Azzura, seorang dokter ahli bedah. Aku bersyukur Allah mengabulkan doa-doaku, salah satunya ini, cita-citaku menjadi dokter bedah. Sekarang aku sudah memiliki rumah yang lumayan besar dan sebuah mobil.

“Bu, aku berangkat kerja dulu kerja dulu ya” pamitku

“Iya nak, hati-hati“ jawab ibuku

“Assalamualaikum”

“Waallaikumsalam”

Aminah nama ibuku .Beliau merawatku seorang diri sejak usiaku 5 tahun. Ayahku meninggal karena penyakit gagal ginjal, beliau tidak tertolong karena kondisi ekonomi kami yang pas-pasan. Sedangkan beliau harus cuci darah, dan kalian tahu biaya cuci darah cukup mahal. Untuk makan saja susah.

-☆-

Sesampainya di rumah sakit, aku langsung masuk ke ruang pribadiku. Di sana sudah ada pekerjaan yang menantiku.

-☆-

“Assalamualaikum” ucapku ketika sampai rumah.

“Walaikumsalam” jawab ibuku.

“Kamu kelihatan capek, gih  mandi terus lanjut makan” sambung ibuku.

“Siap bos”

-☆-

Aku lanjut makan malam bersama ibuku, sambil sedikit bercanda ria.

“Bu aku punya pertanyaan, alat transportasi apa yang lucu?”

Ibuku berpikir “Apa tuh?” tanya ibuku karena tidak bisa menjawab.

“Kereta” jawabku“

“Kok bisa?” tanya ibuku penasaran.

“Kan lagunya gini, naik kereta api cute, cute, cute ”

“Hahaha” tawa ibuku seketika

Memiliki ibu yang pengertian, hidup berkecukupan sungguh luar biasa nikmat Allah.

 

Byurrrrrr

 

“Allahu Akbar” pekikku.

“Hey, jam berapa ini, cepat siap-siap. Kamu nggak sekolah, ha?” bentak ibuku

 

-☆-

Aku berjalan gontai.

“Gara-gara mimpi semalam aku kesiangan” gerutuku dalam hati.

Ya, sekarang Azzura  kembali ke Realita, hidup pas-pasan dan tinggal di kontrakan sempit. Karena semalam sebelum tidur ia berhalusinasi, memikirkan bagaimana masa depannya nanti(?).

“ Ah, pasti sudah telat kalau ke sekolah, bolos aja deh” pikirku.

“Astagfirullah, kapan mau sukses kalau gini caranya”.

Walaupun pasti ia dihukum Pak Zakri, Guru BK yang terkenal galak itu. Tetapi demi masa depannya Azzura tetap melangkahkan kaki menuju sekolah.

 

Pesan yang dapat diambil dari cerita di atas yaitu jangan suka overthinking, jangan suka berhalusinasi. Fokus pada masa sekarang, optimis, dan kerja keras. Pikirkan cara menjadi sukses dimasa depan, lalu wujudkan.

 

[Medika Naru Murti_9A]